Rabu, 18 Maret 2015

SEBULAN BERSAMA FARIDA DI SABANG

Sebenarnya sih ini bukan sebulan karena beliau berleha-leha dan telat pulang dari Sabang tapi seharusnya hanya sebulan saja bersama Farida di Sabang. Sebelum saya bercerita panjang lebar mengenai Farida ada baiknya saya perkenalkan dulu siapa Farida. Farida itu sebenarnya adalah wanita kelahiran Solo yang entah karena kutukan apa ia datang ke Sabang. Alasannya yang sangat mematikan untuk kedatangannya ke Sabang kalau ditanya adalah KKN. Padahalkan itu bukan alasan utama kayaknya karena halo Indonesia ada 34 provinsi dan kenapa mesti milih Sabang. Terlepas dari itu ya sudahlah mungkin alasannya sebenarnya adalah ingin menemui saya di Sabang (Bless langit cerah dan turun hujan bunga) haha cie cie. Upss SAYA??? KAMI kali karena dia kan ngebet banget temenan sama KAMI para penggiat Rumah Kreatif Sabang haha.
Farida di Sabang lebih dikenal dengan pangilan Chuky tahu kan boneka paling manis sejagat itu. Eh salah deh boneka yang paling ngenggemesin itu Chuky. Eh gak tau deh gimana tulisannya yang jelas dari kabar angin itu sebenarnya boneka hantu hahaha. Nah Farida ini (selanjutnya dipanggil Chuky kalo inget) merupakan mahasiswa jurusan peternakan UNS. Ngeri banget kan sebenarnya kalau ditinjau latar belakangnya. Yah sudahlah intinya dia wanita Solo dan kuliah di UNS serta takut sama kelinci. Pusing pala Barbie masalah pernyataan terakhir ini (MAHASISWA PETERNAKAN TAKUT KELINCI!!!). Oke sebenarnya sangat tidak masalah karena saya sendiri lulusan sarjana kedokteran hewan tetapi takut cacing. Tetapi tetap saya mesti mem-bold kalimat itu terus dimiringin dan hurufnya kapital supaya jelas bahwa saya tidak sendiri dalam ketakutan ini wkwk (bumi bergetar dan terdengar nyanyian India dan jutaan orang menari) .
Nah yang uniknya Farida ini selalu ada disetiap kegiatan yang kami adakan terlepas dari pelaksanaan program KKN-nya lho. Nah pusing kan dan saya sempat berpikir bahwa Farida yang datang ke Sabang itu bukan cuma satu tapi banyak. Intinya DIMANA-MANA ADA FARIDA dan saya pun mulai melambaikan tangan ke kamera. Disitu saya mulai bingung dan pusing mungkin dia punya ilmu meng-kloning diri atau membelah diri juga kayaknya sudahlah intinya dia super sibuk dan ada dimana-mana. Sabang menjadi sempit saat ada dia (jelas terdengar nyaring lagu Dunia Tak Selebar Daun Kelor tarik mangggg… Sabang digoyang).
Bersama Farida setelah selesai kegiatan KKN kami (Hijrah Saputra dan Bella Janessia-red) juga sempat berjalan-jalan ke beberapa lokasi wisata dan membuat otak-otak serta pulut bakar dll susah dijabarin. Makin pusing dan berkunang-kunang neh karena sepertinya dia ingin merontokkan semua rambut-rambut kakinya diseluruh tanah Sabang dan menyerap semua isi kepala kami (A.K.A ilmu). Tetapi akhirnya setelah perlakuan khusus dan negosiasi yang alot akhirnya dia berhasil dipulangkan juga ke tanah Solo. Tetapi dia sangat yakin akan kembali lagi ke tanah Sabang dan disitu kadang saya harus membuat persiapan yang lebih ekstra lagi. Tetapi sebenarnya hari-hari bersama Farida di Sabang menyenangkan dan seru abis buktinya bisa liat sendiri foto-foto kami saat melaksanakan kegiatan bersama dan jalan-jalan ke beberapa wilayah di Sabang. Ayo datang lagi ke Sabang ya Farida dan terima kasih UNS telah mengirimkan orang yang sangat luar biasa untuk berbagi ilmunya di tanah Sabang. Semoga kedepannya kerjasama ini terus berlanjut dengan baik dan ini sedikit kenang-kenangan dari kami untuk Farida.




Sabtu, 14 Maret 2015

SABANG BERKEBUN BERSAMA SD N PERTIWI KOTA SABANG

Setelah sabtu lalu (07/03/2015) penggiat Sabang Berkebun melakukan sosialisasi kegiatan berkebun di SD N Pertiwi Kota Sabang. Hari ini (14/03/2015) para penggiat Sabang berkebun bersama siswa SD N Pertiwi melakukan tanam perdana di lahan SD N Pertiwi. Siswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah siswa kelas IV, V, dan VI beserta guru-guru kelas.

Hal yang unik dalam kegiatan berkebun kali ini adalah media tanam yang memanfaatkan botol-botol bekas. Boto-botol bekas minuman tersebut dimanfaatkan sebagai media tanam untuk pemanfaatan limbah plastik serta memperindah penataan taman sekolah. Botol plastik sebagai media tanam tersebut didesain unik oleh para penggiat Sabang Berkebun, guru-guru beserta siswa SD N Pertiwi.


Penanaman tanaman sawi, kangkung dan stroberi yang dilakukan dengan media botol bekas ini ditata di pagar sekolah dengan cara digantung menggunakan kawat. Karena warna botol yang beragam maka pagar sekolah pun Nampak menjadi lebih indah. Ternyata dengan adanya kemauan untuk membuat perubahan semua bisa dilakukan dengan bersama-sama. Alhamdulillah kali ini kerjasama yang baik antara penggiat Sabang Berkebun dan SD N Pertiwi Kota Sabang mulai memberikan hasil dengan aktifnya anak-anak mengikuti kegiatan berkebun dan tinggal menunggu PANEN.

Sosialisasi Kegiatan Sabang Berkebun

Minggu, 08 Maret 2015

Rumah Sakit Umum Daerah

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sabang atau dahulu dikenal dengan nama De Kliniek Van De Sabang Maatschappijj 1923 (Rumah Sakit Sabang Maskapai 1923). Merupakan rumah sakit yang telah berdiri sejak lama dengan peralatan medis yang cukup memadai pada zaman dulunya. Rumah sakit ini berbentuk kompleks yang di sana terdapat ruang pengobatan dan sekaligus tempat tinggal bagi dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut.

Kompleks gedung ini diresmikan penggunaannya pada tahun 1923 sebagai rumah sakit milik Sabang Maatschappij. Rumah sakit ini pernah menjadi rujukan bahi rumah sakit-rumah sakit colonial belanda yang ada di Aceh. Karena mempunyai fasilitas yang sangat modern pada saat itu. Saat ini, RSUD Kota Sabang ini masih berfungsi dengan baik dan tetap melayani pengobatan untuk warga. Lokasi RSUD ini berada di Gampong Kuta Ateuh Kecamatan Suka Karya Kota Sabang.

Bentuk bangunan rumas sakit yang unik masih dipertahankan hingga saat ini. Arsitektur Belanda yang memiliki ciri khas tersendiri masih bisa kita lihat di rumah sakit ini. Saat kita memasuki area rumah sakit nuansa lama dan khas belanda akan llangsung menghampiri kita.
Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang
Tugu Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang



Makam Eropa (Het Kerkhof) kota Sabang

Gerbang Makam Eropa di Kota Sabang
Makam Eropa merupakan salah satu situs sejarah yang ada di Kota Sabnag. Letak Makam Eropa inni berada di Gampong Kuta Ateuh Kecamatan Suka Karya Kota Sabang. Tempat ini sudah menjadi pemakaman warga sipil dan militer Eropa berkebangsaaan Denmark, Yunani, Prancis, Jerman dan terutama Belanda sejak tahun 1800-an. Mereka meninggal karena faktor usia, penyakit dan peperangan. Sebagian dari makam-makam ini masih diziarahi oleh keluarga dan pemerintahannya sampai saat ini.
Di sini juga dimakamkan Jacquest Carrisan, pahlawan nasional Perancis yang gugur dalam pertempuran laut antara kapal Perancis “Mousquet” dan kapal Jerman “Emden” pada perang dunia pertama pada Oktober 1914 di Selat Malaka. Hingga saat ini keberadaan Makam Eropa ini masih dapat dilihat dan diziarahi oleh wisatawan.
Kondisi Makam Eropa saat ini memang kurang terawat dengan penampakan pagar makam yang telah banyak rusak dan lapuk termakan usia. Bersebelahan dengan Makam Eropa ini terdapat pemakaman etnis Tionghoa dan warga sekitar. Keberadaan bunga-bunga kamboja yang bermekaran indah menghiasi kompleks pemakaman ini seringkali menjadi daya tarik khusus. Wisatawan yang dating pada bulan April dan Maret dapat menikmati keindahan bunga kamboja yang bermekaran di tengah kompleks pemakaman ini.



Tugu Sabang Merauke

Tugu Sabang Merauke
            Tugu Sabang Merauke adalah sebuah tugu yang berada khusus di dua buah kota yang berada di ujung Indonesia yakni di Kota Sabang dan di Kota Merauke. Tugu ini dibangun sebagai penanda wilayah Indonesia dengan posisi Geografis  Tugu Sabang-Merauke BPPT0897-2 berada di:
Lintang            : 050     530       30,660  LU
Bujur               : 950     190       16,520  BT
Tinggi              : 33,6 meter (MSL)
Posisi geografis dalam Ellipsoid WGS 84
Tugu Sabang Merauke ini didirikan pada September 1997. Kerjasama antara Pemerintah Daerah Istimewa Aceh dengan Deputi Bidang Pengembangan Kekayaan  Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPP Teknologi). Posisi Geografis ini ditentukan dengan menggunakan GPS (Global Position System) yang merupakan posisi suatu titik di permukaan bumi dengan cara mengamati  sinyal-sinyal satelit yang mengorbit di atas bumi dengan ketinggian 11.900 mil (20.000 km). system ini memiliki 24 buah satelit, sehingga pengamatan sekelompok satelit dapat dilakukan di seluruh permukaan bumi pada setiap saat dan segala  cuaca.
Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah mengukur jarak tugu yang akan ditentukan posisinya terhadap beberapa satelit. Dengan menggunakan data posisi setiap satelit yang diamati sebagai acuan dan denan telah diketahuinya jarak hasil ukuran, maka lintang dan bujur tugu dapat ditentukan.
Jarak tugu terhadap satelit dan posisi setiap satelit yang diamati dapat diperoleh dengan cara mengamati sinyal yang dipancarkan oleh masing-masing satelit dengan menggunakan alat menerima GPS yang ditempatkan di atas tugu yang akan ditentukan posisinya. Tugu ini ditentukan lintang, bujur dan tingginya dengan metoda deferensial melalui  pengamatan sinyal dari 4 sampai 8 satelit yang berada di atas cakrawala secara bersamaan.
Pemandangan dari Tugu Sabang Merauke



Taman Ria Sabang


Koningin Plein (Taman Raja) Sejak dibukanya Kolen Station tahun 1896 oleh Sabang maatsehappij  (piha Belanda pengelola Sabang) dibangunlah taman-taman dan tempat bermain. Taman ini awalnya bernama taman raja-raja diberi nama demikian guna memperingati Wilhemnina di negeri Belanda yang disimbolkan dengan dibuatnya sebuah kursi ratu di taman ini. Tahun 1970 pihak KP4BS memugar dan mengganti namanya menjadi Taman Gembira yang kemudian berganti nama menjadi Taman Ria.
Saat ini Taman Ria lebih sering digunakan sebagai lokasi pagelaran seni dan budaya yang terkait dengan wisata Kota Sabang. lokasi taman yang strategis sangat mendukung untuk tempat pagelaran budaya. Selain itu, di Taman Ria saat ini juga terdapat loket informasi kepariwisataan Kota Sabang.
Taman Ria saat ini sering kali digunakan sebagai tempat bercengkrama dan bersantai ria warga setempat dan wisatawwan. Pemandangan yang asri dan berada tepat di tengah kota memberikan nilai lebih pad ataman ini. Keberadaan pohon-pohon yang telah berusia ratusan tahun turut menambah keasrian Taman Rian. Tidak ada salahnya jika berkunjung ke Kota Sabang untuk sejenak bersantai di Taman Ria dan menikmati suasana yang asri ditengah kota.

Taman Ria Sabang

Taman Ria Sabang



Kamis, 05 Maret 2015

Yuli Bordir Kuta Ateuh

Seringkali kita menginginkan penampilan yang optimal dan nyaman. Kita ingin memberi nilai pada tiap tampilan kita. Tahukah kita terkadang kita kerkadang hiasan baju dan bagaimana baju kita dijahit akan sangat mendukung penampilan dan kenyamanan kita saat menggunakan baju tersebut.

Berawal dari itu kita harus mulai memerhatikan bagaimana hiasan baju dan jahitannya. Nah kalau Anda menginginkan hiasan baju yang sangat pas dan sesuai dengam penampilan yang Anda harapkan maka tempat bordir yang berada di Gampong Kuta Ateuh Kota Sabang adalah pilihan tepat. Kita bisa memilih motif dan mengonsultasikan langsung ke pembordir tampilan apa yang ingin kita kuatkan. Pembordir yang telah bertahun-tahun menekun bidang bordir ini adalah bu Yuli. Beliau merupakan seorang ibu yang telah lam menekuni seni bordin dan beberapa seni sulam.

Salah satu bordiran beliau yang sangat luar biasa desainnya adalah bordir motif merak. Saat melihat bordiran tersebut aura keagungan dan kesempurnaan penampilan dari orang yang memakainya benar-benar terpancar. Inilah sebenarnya yang seringkali orang inginkan.

Selasa, 03 Maret 2015

Taman Burung Kuta Ateuh

Dulu saya berpikir untuk bermain-main sekaligus memberi makan merpati yang jumlahnya begitu banyak harus melangkahkan kaki keluar Indonesia. Ternyata untuk mengalami hal itu tidak perlu keluar Indonesia karena di dalam Indonesia sendiri ada. Lokasinya terdapat di Kota Sabang tepatnya di Gampong Kuta Ateuh. Taman burung namanya, terletak tepat di segitiga tengah Kota. Sangat mudah untuk dijangkau.

Taman burung ini memiliki sebuah rumah burung yang cukup besar dan beberapa rumah burung yang berukuran sedang di sekitarnya. Keberadaan pohon beringin yang sangat basar di taman burung menambah menarik pemandangan. Beberapa kursi serta ayunan tertata manis di sekitar taman. Pemandangan yang menyenangkan dan tertata asri ini benar-benar akan menenangkan setiap orang yang memandang.

Aktivitas memberi makan burung sendiri bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada waktu pagi dan sore burung merpati yang jumlahnya ratusan itu cenderung berkumpul di taman. Burung-burung yang jinak ini akan menghampiri saat kita memberikan remah-remah roti ataupun biji-bijian seperti jagung dan padi. Kebayangkan serunya bermain bersama ratusan burung ini. Pikiran benar-benar terelaksasi saat berada di tengah-tengah ratusan burung itu. Sebuah pengalaman yang luar biasa dan menyenangkan jadi jangan ragu untuk datang ke Kota Sabang.

Saya sendiri biasanya dengan teman-teman sangat menikmati duduk-duduk santai sambil memberi makan burung. Selain kami pada sore hari warga sekitar juga sangat banyak yang ikut memberi makan burung ini. Benar-benar memberikan suasana dan pengalaman baru yang sangat menarik di Kota Sabang.

Senin, 02 Maret 2015

Pantai Kasih

Sebuah pantai yang benar-benar akan mempertemukanmu dengan kekasihmu. Membuat kisah cinta abadi penuh kasih sayang seperti airnya yang berlimpah ruah. Pasirnya yang putih dan halus benar-benar melambangkan sebuah cinta yang sangat tulus dan murni. Bebatuan yang kokoh serta pepohonan yang tegak kuat menancapkan akar-akarnya sejatinya melambangkan keteguhan cinta kasih. Mungkin karena hal itu pantai ini dinamakan pantai Kasih.

Pantai yang terletak di Gampong Kuta Ateuh Kecamatan Suka Karya Kota Sabang ini pada bulan Juni sampai bulan November memiliki gelombang lautnya sangat cocok untuk selancar. Gelombangnya yang khas ini menjadi daya tarik yang khas untuk para pecinta selancar. Saat ini kegiatan selancar di pantai kasih sangat ramai peminatnya. Mulai dari anak-anak muda hingga orang dewasa baik dari dalam Kota Sabang sendiri maupun dari luar.

Penggiat olahraga selancar yang ada di pantai Kasih dan bermukin di sana adalah remaja kelas 12 SMAN 1 Sabang. Remaja ini akrab disapa dengan panggilan Al. Namanya sangat familiar dan benar-benar memberi nilai lebih. Olahraga selancar ini sudah lama digeluti oleh Al dan saat ini beliau aktif mempromosikan lokasi selancar pantai Kasih. Promosi ini dilakukan oleh Al dalam berbagai bentuk baik secara langsung saat bertemu dengan orang lain maupun menggunakan media sosial.

Selain Al, instansi pemerintah terkait seperti pemerintahan Gampong Kuta Ateuh, kelompok sadar wisata Gampong Kuta Atuh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP-3) penempatan Gampong Kuta Ateuh pun sangat gencar memperkenalkan objek wisata ini. Harapannya objek wisata yang sangat menarik ini bisa menarik orang untuk datang dan menikmati sekaligus menjaga keindahannya.