Rabu, 24 Desember 2014

PESONA SABANG JILID II KUTA ATEUH

halo..
libur tlah tiba...
libur tlah tiba...
hore... hore...

24 Desember... Ayo sekarang siapin perlengkapan dan kita akan liburan...
Ada yang mau liburan ke Sabang? berenang di Iboih, nunggu matahari di Gapang atau sekedar foto-foto di kilometer 0 Indonesia trus bikin sertifikat? oke apapun tujuan kamu buat datang ke Sabang kamu harus tau dulu tempat yang paling menarik buat didatangi. Khusus tempat yang paling menarik ini sudah saya pilihin beberapa lokasi neh khusus untuk daerah Kuta Ateuh tentunya.

  1. Paling menarik dan asik-asik itu kamu bisa kunjungan ke Rumah Kreatif. Ada paket liburannya lho. Kamu bisa milih mau ikut kelas kreatif yang mana aja. Tinggal sesuaikan saja waktu kamu sama kelasnya. Oke banget kan???
    Rumah Kreatif di Jl Letjen Suprapto No. 50 Jurong M. Thaib Gampong Kuta Ateuh  Kota Sabang
    Bikin pajangan lucu dari clay

    Bikin boneka unik dari kertas kokoru

    Bikin olahan cantik dari kelobot jagung

    Bikin lampion keren bareng-bareng

    Bikin olahan unik dari eceng gondok

  2. Nah kalo udah selesai muter-muter di Sabang trus pengen bawa pulang oleh-oleh? Kamu tinggal mampir aja ke Piyoh. Pusat oleh-oleh khas sabang ini ada di Kuta Ateuh juga lho. Ada Baju, pin, stiker, gantungan kunci, dan lainnya lengkap deh pokoknya. Sttt di Piyoh juga kamu bisa foto-foto di latar Piyoh yang oke punya...
  3. Piyoh di Jl. Cut Mutia No. 11 Kuta Ateuh Sabang



Jadi tunggu apa lagi? Beresin barang-barangmu, ambil kacamata trus masukin uang ke dompet. HAYUK LIBURAN KE SABANG......


Senin, 22 Desember 2014

RINDU

Tetiba saya terbangun ditengah malam dikarenakan suatu mimpi yang menarik untuk diingat tapi tidak untuk dibahas. Akhirnya sayapun memutuskan untuk menulis tentang rindu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Rindu berarti "1 sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu: ia -- akan kemerdekaan; 2 memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu (hendak pulang ke kampung halaman)

Nah berdasarkan pengertian diatas saya bisa menyimpulkan bahwa mimpi saya barusan terkait dengan defini mengenai rindu pada pengertian yang pertama. Kenapa bisa saya katakan demikian? karena dalam mimpi tersebut saya merasakan berada diposisi yang selama ini saya inginkan. Mimpi barusan seolah-olah begitu nyata menggambarkan semuanya. 

Kadang mungkin para pembaca juga pernah berada diposisi yang saat ini saya rasakan. Kita begitu menginginkan sesuatu dan terus melakukan pengharapan hingga hal tersebut muncul tiba-tiba dalam mimpi. Kejadian ini sebenarnya bukanlah kebetulan semata. Melalui proses panjanglah hal ini bisa terjadi. 

Sedikit memaparkan mengenai teori mimpi yang saya buat sendiri bahwa jika kita menginginkan sesuatu, terus mengharapkannya dan benar-benar menginginkannya . Maka otak dan pikiran kita akan membantu kita lebih cepat untuk mewujudkannya dibandingkan raga kita. Sehingga, terwujudlah keinginan tersebut di alam bawah sadar kita. Akan berbeda kasusnya jika kita berada di alam sadar. Maka seringkali raga kita akan membantu kita lebih cepat untuk mewujudkannya.

Jika masih ragu dengan teori tersebut bisa dipertimbangkan kejadian saat kita mengantuk dan memikirkan sesuatu seringkali hal itu menghampiri kita dalam mimpi contohnya jika kita memikirkan makanan maka makanan tersebut akan hadir dalam mimpi. Tetapi jika kita memikirkannya dalam keadaan sadar maka raga kita akan mewujudkannya lebih cepat. Contohnya jika kita haus dan ingin minum maka raga kita akan membawa kita ke sumber air terdekat apapun itu bentuknya. 

Kesimpulannya jika kita merindu maka pikirkan dan lakukanlah pengharapan dalam kondisi tersadar. Karena serta merta raga kita akan mampu untuk membantu kita mewujudan keinginan tersebut dalam waktu sesingkat mungkin. Kemungkinan ini yang menjadi pembeda antara impian dan cita-cita.
Kenangan saat tidur di Brigif 2 Cilanda, bangun untuk  mewujudkan mimpi

Jumat, 19 Desember 2014

GADIS PENAMBAL BAN

Setelah membaca judul kalian semua pasti tahu apa yang akan saya ceritakan. Cerita ini memang benar terjadi dan tanpa rekayasa. Suatu hari saya pernah membawa tamu dari salah satu majalah ternama di Indonesia. Sang tamu akan saya antarkan dari pelabuhan Balohan menuju ke Km 0 Indonesia. Saat itu kami berkendara menggunakan sepeda motor. Sampai di daerah Pria Laut tiba-tiba ban motor kempes seketika. Saya pu meminta tamu untuk menunggu dan saya mencari bengkel terdekat. Lama mencari dan tidak ada satupun bengkel yang buka. Jarak ke kota pun sekitar 14 km jauhnya.

Akhirnya sayapun menunggu di depan sebuah bengkel yang tutup tersebut berharap sang pemilik akan datang untuk membuka bengkel. 10 menit berlalu akhirnya datang nak lelaki usia sekitar 8 tahun. Saya langsung bertanya siapa pemilik bengkel dan bisakah dia membantu saya. Anak tersebut menjawab kalau ia adalah anak pemilik bengkel dan orang tua sang anak sedang ke kota. Kemudian si anak tersebut mangatakan kalau kakaknya juga bisa membantu saya dan dia pergi sebentar untuk memanggil sang kakak. 5 menit berlalu sang anak tak juga muncul dan di bengkel tersebut datanglah anak gadis dengan seragam putih biru. 

Anak gadis tersebut langsung masuk ke rumah dan mengganti seragamnya dengan kaos oblong. Lalu menghampiri saya dan bilang kalau dia akan membantu saya memperbaiki motor yang bocor. Saya langsung kikuk dan malu dan baru ingat kalau tadi anak kecil berseragam SD bilang akan memanggil kakaknya untuk membantu saya dan di daerah Aceh kakak adalah sebutan untuk saudara perempuan yang lebih tua. Dalam kondisi seperti itu saya pun bilang kke gadis tersebut kalau saya pinjam alat-alat bengkelnya saja dan bisa mengganti ban sendiri. Gadis tersebut malah menjawab dia biasa mengganti ban dan langsung membongkar ban motor saya. Saya pun hanya bisa diam dan tidak habis pikir anak gadis semuda itu harus bekerja keras untuk hidupnya. Kadang hal-hal luar biasa seringkali ditemukan dalam kejadian-kejadian kecil tiap harinya.

Banyak hal yang harus disyukuri dalam hidup

Kamis, 18 Desember 2014

MENJAGA API DOKTER HEWAN

Yakin doa dan usaha akan mewujudkan mimpimu

Tahun 2000 saya masih kelas lima Sekolah Dasar. Saya begitu ingin menjadi dokter. Kondisi ekonomi sebenarnya sangat tidak memungkinkan untuk bercita-cita setinggi itu. Ayah saya bekerja sebagai sekretaris desa dan ibu yang menjadi guru di Pondok Pesantren  harus menghidupi kami 6 bersaudara. Karena begitu ingin menjadi dokter saya pun mulai bertekad untuk menabung walaupun saya sendiri tidak pernah tahu berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi dokter. Tiap malam saya selalu memimpikan jas putih dan stetoskop. Dalam shalat dan doa sebelum tidur selalu terselip pengharapan untuk menjadi dokter.

Dengan modal Rp 10.000,00 saya mulai berjualan keripik singkong, dadar gulung dan bakwan mie serta beternak unggas. Saya terus menabung hasil yang didapat dari berjualan dan belajar disela-sela kesibukan. Karena mendengar perkataan guru bahwa untuk menjadi dokter harus pintar maka saya pun mulai rajin meminjam buku di perpustakaan sekolah maupun di perpustakaan pondok pesantren di samping rumah. Itu membawa saya menjadi peringkat ke-1 terus sejak SLTP hingga lulus SLTA.

Ditahun 2007 saat duduk di kelas XII SLTA saya berada diambang keputusasaan. Uang tabungan yang dimiliki jauh dari cukup untuk bisa kuliah di kedokteran. Unggas yang dipelihara sering sakit sehingga bertambahlah kesedihan itu. Karena walaupun bisa kuliah di kedokteran saya harus berpisah dengan unggas peliharaan. Dalam kondisi yang sulit dan kebingungan saya  mendapat tawaran untuk mengikuti tes Beasiswa Utusan Daerah atau BUD di Institut Pertanian Bogor. Program tersebut membiayai seluruh dana pendidikan dan memberikan uang saku sekaligus bea kost. Dipikiran saya dokter hewan adalah dokter yang bisa mengobati hewan dan kalau saya menjadi dokter hewan, saya bisa mengobati hewan saya. Akhirnya saya mengikuti tes tersebut dan lulus. Ditahun 2011 saya resmi mendapat gelar Sarjana Kedokteran Hewan. Sampai saat ini saya masih terus berjuang untuk bisa lanjut ke program PPDH supaya bisa menjadi Dokter Hewan. Saya percaya perjuangan selalu memberikan hasil terbaik.