Pertama
kali mengenal kain Cual adalah waktu saya duduk dibangku SLTA. Dulu saya
megenalnya sebatas pada kain tradisional dari Bangka dan sering digunakan
sebagai seragam mengajar oleh dewan guru maupun ada beberapa sekolah yang
menjadikannya seragam sekolah untuk hari-hari tertentu. Sebatas itulah yang
saya ketahui tentang kain Cual saat itu.
Tahun
2007, saat pertama merantau keluar dari Bangka untuk melanjutkan kuliah ke
tanah Jawa saat sedang hebohnya tentang pegakuan terhadap kain tradisional Indonesia.
Para mahasiswa di Kampus tempat saya kuliah melakukan gerakan untuk mengenakan
kain tradisional Indonesia setiap hari kamis maupun jumat. Saat itu saya bariu
teringat akan kain Cual. Iya, jika disarankan untuk menggunakan kain
tradisional maka saya ingin menunjukkan kain tradisional dari tanah kelahiran
saya.
Akhirnya,
sampailah di asrama tempat saya menginap di kampus sepasang kain Cual berwarna
coklat dan biru bermotif kembang gajah. Saat melihat kain tersebut saya baru
tersadar dan setengah terperanjat. Betapa kehadiran kain tersebut telah membawa
ingatan saya ke kampung halaman. Melalui kedatangan kain Cual itu pula saya terbantu
untuk bercerita tentang tanah kelahiran saya. Ada perasaan dan samangat baru
yang timbul dan dengan cepat saya mendatangi tukang jahit. Sengaja saya mencari
tukang jahit yang terbaik di seputaran kampus karena saya ingin mendapatkan
hasil yang terbaik.
Tidak
sampai seminggu dua kain Cual itu telah menjelma menjadi dua baju. Saat pertama
kali mengenakannya ada motivasi yang kuat tuk menjadi lebih baik. Ada motivasi
yang mengalir deras dalam diri. Seperti seorang anak yang telah menemukan jati
diri. Seperti pencari iman yang telah mendapatkan pencerahan.
Begitulah
perasaan haru biru saat pertama
mengenakannya, terasa ada aliran deras dari para leluhur untuk menjadi lebih
baik. Mengenakan kain Cual benar-benar membuat saya menjadi yakin bahwa ada
kala kita perlu untuk menelaah masa lalu kejayaan negeri melalui karya para
leluhur. Akan ada semangat baru dan motivasi yang akan membuat kita bisa mencipta
karya yang lebih baik lagi. Hingga kini momen itu tetap terasa setiap kali saya
mengenakan kain Cual. Sampai sekarang
pun saya menjadi begitu nyaman untuk mengenakannya dalam berbagai kegiatan. Bepergian
bersama baju dari kain Cual atau pun menghadiri kegiatan dengan baju Cual tetap
membuat saya menjadi nyaman. Karena, ada ruh kejayaan para leluhur dalam tiap
motifnya. Semangat untuk berkarya dengan inspirasi dari kain tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar