Minggu, 21 Juni 2015

Jambore Pemuda Indonesia (JPI)


            Jambore Pemuda Indonesia atau lebih dikenal dengan singkatan JPI merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. tujuan kegiatan ini sendiri merupakan sebagai sarana pengembangan wawasan pemuda untuk peningkatan kreatifitas. 
kegiatan JPI ini dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan. Diawali dengan seleksi ditingkkat kabupaten atau kota yang nantinya peserta yang lolos seleksi akan mewakili kabupaten/kota dalam Jambore Pemuda Daerah (JPD). Dalam kegiatan JPD para peserta akan kembali diseleksi untuk menjadi perwakilan provinsi dikegiatan JPI.
Peserta yang ikut serta dalam kegiatan JPI akan mendapat penambahan wawasan melalui kegiatan Bhakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP). Tujuan dari BPAP sendiri adalah untuk membuka wawasan kebudayaan dari para pemuda supaya mengenal dan memahami kebudayaan dari daerah lain dalam ruang lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Proses pembelajaran melalui kegiatan JPI dan BPAP merupakan bentuk inovasi untuk penguatan wawasan kebangsaan yang saat ini mulai kurang dikenal oleh generasi muda Indonesia. Melalui rangkaian kegiatan ini peserta kegiatan akan lebih memahami mengenai potensi budaya, sumberdaya manusia, dan sumber daya akam yang ada di Indonesia.
Rangkaian kegiatan ini terbuka untuk seluruh pemuda Indonesia yang berusia antara 18-30 tahun atau sesuai dengan ketentuan di provinsi masing-masing peserta. Begitu banyak pengalaman dan pengetahuan yang akan didapat melalui kegiatan ini. Setiap peserta akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa.
 Jambore Pemuda Indonesia 2015 rencananya akan dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Riau. Sebuah provinsi pemekaran dari provinsi Riau dengan potensi daerah yang mengagumkan. Tahapan seleksi di tingkat kabupaten/kota tiap-tiap provinsi pun sekarang telah dan sedang berlangsung. Jadi tunggu apalagi ayo kembangkan kreativitas dan kenali potensi Indonesia melalui kegiatan JPI dan BPAP.

Merantau, Mudik, dan Lebaran


Beberapa tahun lalu saat masih duduk dibangku kuliah saya pernah mendapat tugas mata kuliah sosiologi umum untuk menganalisis sebuah tradisi di masyarakat. Masalah yang saya analisis adalah mengenai tradisi merantau, mudik dan lebaran. Tiga hal tersebut merupakan kata-kata yang sering kita dengar dan mungkin sebagian dari kita melakukannya.

Merantau, ini merupakan sebuah tradisi dibeberapa daerah terutama di Indonesia. Tradisi merantau sering dilakukan oleh sebagian besar penduduk usia produktif Indonesia ini memiliki tujuan yang bermacam-macam. Sebagian bertujuan untuk menuntut ilmu, mencari nafkah, bahkan sebagian dengan tujuan diplomatis. Apapun alasannya serinkali tujuan dari merantau ini adalah membawa perubahan dan kebaikan bagi tiap individu yang melalukannya.

Mudik, tradisi mudik sendiri sebenarnya dilakukan juga dibeberapa Negara lainnya seperti Malaysia dan China. Tradisi mudik ini merupakan tradisi pulang ke kampung halaman atau tanah kelahiran setelah merantau atau pergi ke daerah lain dalam kurun waktu tertentu. Mudik dilakukan pada beberapa hari penting terutama pada hari besar keagamaan misalnya Idul Fitri, Natal, tahun baru Imlek. Dihari penting tersebut setiap individu yang merantau akan menyempatkan diri untuk pulang dan berkumpul bersama keluarga di tanah kelahiran.

Lebaran, sebuah sebutan untuk hari besar seperti natal, tahun baru imlek dan idul fitri maupun idul adha. Tetapi kebanyakan orang merujuk kata lebaran ke hari besar idul fitri entah apa alasannya. Mungkin karena kita berada di negara dengan mayoritas penduduk yang memperingati idul fitri.



Keterkaitan antara merantau, mudik dan lebaran adalah ketiga hal tersebut merupakan suatu rangkaian yang apabila dihilangkan salah satunya maka akan berbeda dampaknya. Sebuah siklus yang dijalani oleh mayoritas penduduk Indonesia dan tetap lestari sampai saat ini. Perjuangan untuk masuk kedalam tiga siklus itu pun bukan mudah. Banyak orang yang mesti berjuan dan tidak banyak yang berhasil dalam menjalani siklus itu. Setiap orang yang berhasil dalam menjalani rangkaian terkait atau siklus tersebut akan membuat dirinya menjadi kebanggaan serta mengharumkan nama keluarganya. Sebuah rangkaian tradisi yang sangat unik dan patut dilestarikan.